Lahir di Lampung, 6 April 1988 saya mulai mempelajari TAE KWON DO sejak tahun 2000. Sejak kecil saya menggemari buku dan film silat, sehingga sejak remaja berlatih bela diri menjadi perhatian dan hobi. Namun tampaknya, Tae Kwon do menjadi bela diri yang paling ditekuni hingga kini.
Keinginan untuk menjadi guru bela diri telah saya capai, namun hal itu tidak membuat saya menjadi berhenti berlatih dan mempelajari Tae Kwon Do hingga saat ini mencapai tingkatan DAN II internasional.
Saya tinggal di Jakarta, bersama dengan kedua orang tua dan adik saya yang bernama Ananda yang juga menggemari bela diri. Kesibukan selain kuliah di Universitas Gunadarma dan melatih di berbagai tempat dan daerah, Juga bekerja di lingkungan Universitas Gunadarma.
Memajukan Olahraga bela diri, terutama Tae Kwon Do, sehingga bemanfaat bagi banyak orang dan mengharumkan nama bangsa dan Negara melalui bela diri menjadi cita-cita saya.
Tae Kwon Do adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada bela diri tradisional Korea, Tae Kwon Do mempunyai banyak kelebihan, tidak hanya mengajarkan aspek fisik semata, seperti keahlian dalam bertarung. Melainkan juga sangat menekankan pengajaran aspek disiplin mental. Dengan demikian, Tae Kwon Do akan membentuk sikap mental yang kuat dan etika yang baik bagi orang yang secara sungguh-sungguh mempelajarinya dengan benar. Tae Kwon Do mengandung Aspek filosofi yang mendalam sehingga dengan mempelajari Tae Kwon Do, pikiran, jiwa, dan raga kita secara menyeluruh akan ditumbuhkan dan dikembangkan.
Tae Kwon Do yang terdiri dari 3 kata : tae berarti kaki/menghancurkan dengan teknik tendangan, kwon berarti tangan/menghantam dan mempertahankan diri dengan teknik tangan, serta do yang berarti seni/cara mendisiplinkan diri.
Maka jika diartikan secara sederhana, Tae Kwon Do berarti seni atau cara mendisiplinkan diri/seni bela diri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong.